FORUM Alumni F I A D
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Forum Silaturrahmi Keluarga Besar Alumni FIAD UNMUH Surabaya
 
IndeksAwalLatest imagesPencarianPendaftaranLogin
 Home
 forum
 anggota
 Photobucket
 bantuan
 pencarian
 pesan masuk
 logout
 bantuan
Sponsor
Dicari Agen / Distributor Kosmetik kosmetik kunjungi Belipedia.com
RADIO DAKWAH ONLINE

Login
Username:
Password:
Login otomatis: 
:: Lupa password?
Latest topics
» pilar-pilar keluarga sakinah
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeMon Mar 26, 2012 8:07 pm by myshemo

» kunang-kunang
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeTue Jun 07, 2011 1:25 am by iwied

» fiqih dan perkembangan pranata sosial Islam
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeTue Apr 05, 2011 7:42 am by ginatriana

» Kenapa harus ada aliran dalam Islam
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeMon Sep 28, 2009 4:03 am by m.arifin

» salam kenal semua
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeWed Aug 26, 2009 2:13 pm by crew

» Media Dakwah
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeSat Aug 22, 2009 7:18 pm by m.arifin

» Penyakit mematikan dlm aqidah Islam
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeSat Aug 22, 2009 7:14 pm by m.arifin

» Panduan Belajar Tajwid
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeSat Aug 22, 2009 3:17 pm by Admin

» 100 Tokoh paling berpengaruh di dunia
Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeSat Aug 22, 2009 3:14 pm by Admin

SEKEDAR MENYAPA



ANDA PENGUJUNG KE... !!
Website counter

 

 Masih Ada Jalan ke Surga

Go down 
PengirimMessage
Admin
Admin
Admin
Admin


Jumlah posting : 136
Age : 43
Registration date : 26.10.08

Masih Ada Jalan ke Surga Empty
PostSubyek: Masih Ada Jalan ke Surga   Masih Ada Jalan ke Surga I_icon_minitimeFri Feb 20, 2009 12:50 pm

http://eramuslim.com/oase-iman/masih-ada-jalan-ke-surga.htm
oleh Dikdik Andhika Ramdhan


Masih Ada Jalan ke Surga Becak_e



Tak sedikit orang justru kalah dan menyerah ketika keadaan menyeret mereka pada keterpurukan dan kesusahan yang teramat sangat. Namun sepertinya tidak bagi beliau.

Di simpang jalanan itu, beberapa tahun yang lalu sering kali aku bertemu dengan beliau, saat-saat putih abu masih menempel di badan ini. Ketika pagi menjelang atau siang mulai merayap ke ujung senja. Di simpang jalanan itu, beberapa tahun yang lalu namun ternyata hingga kinipun belum berubah, ketika kudapati seorang bapak masih mengayuh becak tua-nya sambil diiringi dengan nyanyian-nyanyian kecil di bibirnya.

Mang Usman, seorang lelaki yang kini mulai beranjak tua, namun sisa-sisa tenaganya masih terlalu perkasa untuk hanya sekedar mengayuh becak tua-nya melintasi jalanan desa menembus hingga ke pasar di kota kecamatan sana.

Sering kali aku dibawanya ketika kebetulan kami mengarah ke arah yang sama. Sambil berbincang di sepanjang perjalanan ia selalu berkata tentang pengharapannya bagi kami anak-anak negeri. Ia bilang kalau nanti siapa tahu diantara kami ada yang sudah jadi presiden, mudah-mudahan kami tidak akan melupakan orang-orang yang seperti dirinya katanya. Aku hanya tertawa saat itu.

Tinggal di sebuah rumah mungil bersama dengan satu orang istri dan dua orang anak ternyata tidak menjamin beliau hidup sejahtera, seperti yang didengung-dengungkan pemerintah selalu. Setidaknya jika aku lihat dari sudut pandang dan dari sisi ekonomi. Namun, yang aku cukup salutkan dari beliau adalah kegigihan serta ke-istiqamah-annya dalam mengemban tugas sebagai seorang kepala keluarga. Dari pagi hingga hampir penghujung petang beliau masih terus semangat menjemput rezeki.

Dan kini kerinduan akan suasana itu telah menjadikanku untuk duduk didalam becak tuanya kembali, ketika matahari mulai condong ke ufuk barat.

Ia menjawab sederhana, ketika kutanyakan apakah tak bosan mengayuh becak dari dulu hingga sekarang?. "Jika ini adalah jalan rezeki untuk keluarga bapak, tentunya tak ada alasan untuk bapak untuk tidak mensyukurinya. Bukankah inipun akan menjadi pengantar kita jika nanti tak ada lagi kesempatan buat kita hidup di dunia ini, untuk mengantar kita menuju surga-Nya?".

Aku hanya tersenyum,

Seperti jalanan yang kini telah membelah pematang hingga menjadi satu jalur utama menuju kampung kami, kiranya begitupun apa yang dilakukannya hingga kini. "Percayalah pak, aku yakin, apa yang telah bapak lakukan, sepanjang dengan niat tulus dan keikhlasan dalam rangka beribadah kepada-Nya, insyaAlloh itu semua akan menjadi satu jalan menuju ridha-Nya. Dengan izin Alloh, masih akan ada jalan ke Surga bagi hamba-hamba yang selalu memohon ridha-Nya", gumamku dalam hati.

Daun-daun padi di hamparan sawah yang berada di kanan kiri jalanan kini seakan gemulai mengangguk-anggukkan tubuhnya. Angin senja yang meniup perlahan telah menambah kesunyian suasana di desa. Sementara di jauh sana serombongan burung-burung pipit terbang membawa sisa-sisa jerami untuk dibuatnya rumah bagi mereka.

Ternyata memang benar, bukan dari sekedar hitung-hitungan harta untuk mengukur bahagia seseorang itu. Namun, sejauh mana seseorang bisa mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Alloh baginya. Maka disanalah letak kebahagiaan itu sesungghnya.

Padahal aku tahu betul, beberapa tahun yang lalu. Dengan tinggal di sebuah rumah yang lebih mirip dikatakan (maaf) sebuah gubuk kecil beralas tanah, yang terkadang harus berjinjit jika musim hujan telah membawa air-air hujannya masuk ke bagian dalam rumahnya itu beliau harus mampu berjuang bersama istrinya mengurusi seluruh anggota keluarganya. Belum lagi jika dilihat ternyata semakin hari persaingan pada lahan rizki-nya semakin bertambah susah saja. Banyak orang lebih memilih menumpang ojek atau angkot daripada menumpang becak.

Aku kira itu akan meluluhkan semangat beliau. Tapi ternyata tidak.

Alloh telah menunjukkan kuasa-Nya, menjamin kehidupan atas ummatnya.

Sekali lagi, aku salut pada beliau. Mang Usman memang bukan seorang sosok yang mampu menyulap negeri ini menjadi sebuah negeri yang makmur dalam satu balikan telapak tangan, namun dari semangat, keikhlasan, serta kesyukurannya telah jauh lebih dari hanya berbuat seperti itu, ia telah mampu menghadirkan berjuta butiran semangat lagi bagi kami yang terkadang terlalu mudah menyerah ketika satu kesulitan menghadang didepan perjalanan kehidupan ini.

Terima kasih pak, meskipun mungkin sampai saat ini bahagia belum juga menghampiri bapak dan keluarga di dunia ini, namun semoga semua ini akan terganti kelak di Surganya Alloh, seperti yang bapak harapkan dalam setiap do'a dan harapan bapak. Dan semoga rahmat Alloh senantiasa bersama bapak sekeluarga dan bersama kita semua.

Aamiin yaa Robbal'alamiin
Kembali Ke Atas Go down
https://alumnifiad.indonesianforum.net
 
Masih Ada Jalan ke Surga
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 1

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
FORUM Alumni F I A D :: HIKMAH :: HIKMAH-
Navigasi: